Jurnal Pengabdian Perawat https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp <p>Jurnal Pengabdian Perawat (<a href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20220518262298623" target="_blank" rel="noopener">eISSN: 2829-8713</a>) is a national journal that publishes the work of nurses' service to the community. This journal publishes two editions in 1 year (May and November). Jurnal Pengabdian Perawat was created to facilitate nurses who want to disseminate the performance of community service that has been carried out. This journal is published by Persatuan Perawat Nasional Indonesia Jawa Tengah. </p> <p><img src="https://journal.ppnijateng.org/public/site/images/arief_yanto/cover-jpp-tumb.png" alt="" width="200" height="283" /><a href="https://drive.google.com/uc?export=download&amp;id=1DxqNQY9Bl9NPIcaSt-s248TBknbhCdh-" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://journal.ppnijateng.org/public/site/images/arief_yanto/logo-template-manuscript-20.png" alt="" width="211" height="120" /></a></p> <p>This Journal is indexed by:</p> <p><a href="https://scholar.google.co.id/citations?user=g_YKEFoAAAAJ&amp;hl=id&amp;authuser=4" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://journal.ppnijateng.org/public/site/images/arief_yanto/schoolar.png" alt="" /></a><img src="https://journal.ppnijateng.org/public/site/images/arief_yanto/copernicus.png" alt="" /> <a href="https://search.crossref.org/?from_ui=&amp;q=10.32584%2Fjpp" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://journal.ppnijateng.org/public/site/images/arief_yanto/crossref.png" alt="" /></a>       </p> en-US <p>Authors who publish with this journal agree to the following terms:</p> <div class="freebirdFormviewerViewItemsSectionheaderDescriptionText">The journal allow the authors to hold the copyright without restrictions and allow the authors to retain publishing rights without restrictions.</div> <p>Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.</p> <p>Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.</p> <p>Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).</p> <p><a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license"><img src="https://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License" /></a><br />This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution 4.0 International License</a>.</p> jurnal.pengmasppni@gmail.com (Ns. Mukhamad Musta'in, S.Kep., M.Kes.) arief.yanto@unimus.ac.id (Ns. Arief Yanto, M.Kep.) Tue, 20 Aug 2024 10:22:40 +0000 OJS 3.2.1.4 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 Upaya Peningkatan Koping Mekanisme untuk Menurunkan Kecemasan Kader Kesehatan Jiwa dalam Menangani ODGJ Melalui Teknik Relaksasi Otot Progresif dan Mindfullness Spiritual Islam https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2408 <p>Data Riskesdas melaporkan prevalensi gangguan jiwa berat semakin meningkat di Indonesia, tahun 2013 sebesar 1,7‰ rumah tangga dan ditahun 2018 meningkat menjadi 7‰ rumah tangga. Begitu juga di Desa Karangkedawung, saat ini terdata sebanyak 23 orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Penanganan ODGJ perlu kerjasama dari berbagai pihak, salah satunya adalah kerjasama dengan kader kesehatan jiwa yang ada di desa. Kader kesehatan jiwa merupakan perpanjangan tangan pelayanan puskesmas, karena kader merupakan bagian dari masyarakat dianggap lebih dekat dan mampu menjangkau masyarakat.</p> <p>Kader kesehatan jiwa diharapkan dapat melakukan tindakan manajemen kasus gangguan jiwa di masyarakat, mereka telah mendapatkan edukasi terkait kesehatan jiwa serta penanganan masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Meskipun demikian, tidak jarang kader masih merasakan kecemasan ketika harus berhadap langsung dengan ODGJ. Kecemasan yang dirasakan oleh kader tidak lain akibat stigma negative yang melekat pada ODGJ yang dianggap berbahaya, tidak dapat dipresiksi, rentan terhadap kekerasan, bau, jorok dan lain sebagainya.</p> <p>Perasaan kecemasan yang dialami oleh kader dapat menghalangi kader menjalankan tugasnya dengan baik dan optimal, maka kader perlu diberikan intervensi untuk meningkatkan koping mekanisme guna menurunkan kecemasan yang dialami. Teknik mengatasi kecemasan antara lain bisa dilakukan dengan teknik relaksasi otot progresif dan <em>mindfulness spiritual islam</em>. Estria &amp; Trihadi (2020) menyatakan dalam hasil penelitiannya bahwa relaksasi otot progresif dan <em>mindfulness spiritual</em> <em>islam</em> dapat menurunkan kecemasan mahasiswa (p value 0,0001) yang akan praktik di RS Jiwa.</p> <p>Target luaran yang akan dicapai dalam pengabdian ini adalah publikasi di Gemassika: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Sinta 3 terbitan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Surakarta dan HKI berupa poster.</p> <p>Rencana kegiatan yang akan dilakukan oleh penulis, kader akan diberikan program pelatihan yang terdiri dari 3 sesi. Sesi pertama adalah edukasi terkait koping mekanisme dan pemutaran film stop stigma karya Wardani dan Estria (2020). Sesi kedua diberikan pelatihan cara meningkatkan koping mekanisme dengan relaksasi otot progresif dan <em>mindfulness spiritual islam</em> serta mempraktikannya. Sesi ketiga kader diberikan <em>challenge</em> untuk menghadapi ODGJ serta berkomunikasi dan memenuhi kebutuhan dasar (memberikan makan minum dan/atau memandikan dan/atau memotong rambut). Metode transfer IPTEK dilakukan melalui metode ceramah, diskusi, simulasi, roleplay, praktik mandiri, monitoring dan evaluasi</p> Suci Ratna Estria; Nurul Fatwati Fitriana, Itsna Nurrahma Mildaeni Copyright (c) 2024 Suci Ratna Estria https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2408 Tue, 20 Aug 2024 00:00:00 +0000 Peningkatan Keterampilan Siswa SMA dalam Pemberian Pertolongan Pertama pada Kegawatan Kardiovaskuler https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2654 <p>Serangan jantung adalah kondisi akut medis yang memerlukan pertolongan dengan cepat dan tepat.&nbsp; Pertolongan pertama pada serangan jantung harus diberikan secepat mungkin untuk menolong&nbsp; jiwa. Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) adalah tindakan untuk memberikan pertolongan pada korban bencana atau kegawatan kardiovaskuler guna mencegah kematian atau kerusakan organ lebih lanjut. Resusitasi Jantung Paru (RJP) merupakan pertolongan medis untuk mengembalikan kemampuan napas dan sirkulasi darah yang terhenti karena kondisi atau situasi tertentu. Tindakan ini perlu dilakukan secara cepat dan tepat sebagai langkah awal menyelamatkan nyawa seseorang. &nbsp;Tindakan RJP dilakukan oleh orang yang telah mengetahui dan&nbsp; memiliki ketarampilan&nbsp; melakukan RJP pada korban&nbsp; kegawatan kardiovaskular atau henti jantung..&nbsp; Keterampilan RJP&nbsp; dapat diajarkan kepada siapa saja, termasuk siswa SMA juga bagian dari masyarakat dilatih untuk menguasai &nbsp;dan terampil memberikan pertolongan pertama pada kegawatan kardiovaskuler.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Tujuan dilakukan kegiatan agar siswa dapat memperoleh&nbsp;&nbsp; peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan pertolongan&nbsp; pada &nbsp;kegawatan kardiovaskuler,&nbsp;&nbsp; maka siswa SMA Negeri 2 Ungaran&nbsp; dapat &nbsp;dilatih memberikan bantuan RJP pada kegawatan kardiovaskular atau henti jantung. &nbsp;</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Metode pendekatan yang dilakukan yaitu memberikan&nbsp; pendidikan tentang kegawatan kardiovaskuler dan pelatihan&nbsp;&nbsp; RJP.&nbsp;</p> <p>Hasil dari pelaksanaan pengabdian kepada masysrakat tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan pelatihan kategori pengetahuan kurang dari 72,2 % menjadi 10,6 %. Kategori pengetahuan cukup dari 23,4 % menjadi 68,1 %, kategori pengetahuan baik dari 4.2 % menjadi 21,2 %. Sedangkan tingkat keterampilan siswa dengan kategori keterampilan&nbsp; kurang, dari 80.8 % menjadi 4,25 %, kategori keterampilan cukup dari 19,2% menjadi 87,23 % dan kategori keterampilan baik dari 0% menjadi 8,51 %.</p> <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Secara keseluruhan siswa SMA Negeri 2 Ungaran setelah diberikan pendidikan dan&nbsp; pelatihan RJP pengentahuan dan keterampilan dalam pertolongan kegawatan kardiovaskuler meningkat dari kondisi kurang menjadi cukup dan sudah ada yang mencapai baikl</p> Joyo Minardo; Maksum, Aristiyanto Copyright (c) 2024 Joyo Minardo; Maksum, Aristiyanto https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2654 Tue, 20 Aug 2024 00:00:00 +0000 Peningkatan Kesadaran dan Pengetahuan Warga Desa Tunjungseto dalam Penanganan Tersedak https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2677 <p>Desa Tunjungseto merupakan wilayah dengan akses terbatas terhadap fasilitas kesehatan dan pengetahuan masyarakat yang masih rendah terkait penanganan situasi darurat medis seperti tersedak. Kejadian tersedak dapat menimpa siapa saja dan kapan saja, sehingga pengetahuan dan keterampilan dalam penanganan tersedak sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi serius atau kematian. Oleh karena itu, program edukasi kesehatan yang fokus pada tatalaksana tersedak menjadi sangat krusial. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan warga Desa Tunjungseto dalam penanganan tersedak melalui edukasi yang komprehensif dan interaktif. Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan dan sosialisasi yang melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk ibu rumah tangga, pemuda, dan lansia. Materi yang disampaikan mencakup teori tentang penyebab dan bahaya tersedak serta praktek teknik penanganan tersedak seperti manuver Heimlich. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan peserta, serta observasi partisipasi aktif selama sesi diskusi. Program edukasi ini menunjukkan hasil yang sangat positif, dengan peningkatan rata-rata nilai pengetahuan peserta dari 57,75 pada pre-test menjadi 90,25 pada post-test, mencerminkan peningkatan sebesar 56,2%. Selain itu, partisipasi aktif peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi dan komitmen mereka untuk mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir. Hal ini menunjukkan bahwa materi yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan relevan bagi kehidupan sehari-hari warga. Edukasi tatalaksana tersedak yang dilakukan di Desa Tunjungseto berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam menangani situasi darurat tersedak.</p> Rina Saraswati, Bambang Utoyo, Ernawati, Marsito, Putra Agina Widyaswara Suwaryo Copyright (c) 2024 Rina Saraswati, Bambang Utoyo, Ernawati, Marsito, Putra Agina Widyaswara Suwaryo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2677 Tue, 20 Aug 2024 00:00:00 +0000 Optimalisasi Personal Hygiene Menggosok Gigi untuk Early Diagnosis and Prompt Treatment Karies Gigi https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2662 <p>Karies gigi adalah kerusakan jaringan yang disebabkan oleh asam yang ada dalam karbohidrat melalui perantara mikroorganisme yang ada dalam saliva. Salah satu upaya pencegahan karies gigi adalah dengan mengajarkan cara menggosok gigi secara benar secara dini. menggosok gigi adalah membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan, bakteri, dan plak. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berupa memberikan pengetahuan dan ketrampilan untuk mencegah penyakit secara dini terutama untuk kesehatan gigi dan mulut pada siswa TKIT Cahaya Ummat untuk mencegah lebih dini terjadinya karies gigi. Pengetahuan juga menjadi hal yang penting, terutama tentang cara menggosok gigi yang benar akan mampu mencegah terjadinnya masalah kesehatan mulut terutama masalah caries gigi.</p> Eka Adimayanti ; Dewi Siyamti, Tri Susilo Copyright (c) 2024 EKA ADIMAYANTI; Dewi Siyamti, Tri Susilo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2662 Tue, 20 Aug 2024 00:00:00 +0000 Pemberdayaan Warga dalam Produksi Healthy Candy Seledri dan Lemon untuk Meningkatkan Sensitivitas Reseptor Insulin Masyarakat https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2632 <p>Penyakit Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Pergeseran dan perubahan gaya hidup masa kini, pola makan, dan sedentary life style meningkatkan peningkatan jumlah penderita DM, tipe 2. Diabetes melitus tipe 2 muncul sebagai efek dari pola makan tidak sehat karena tidak bisa mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh. Menurut IDF (internasional diabetes federation) 2021 jumlah penderita DM tipe 2 di Indonesia sebanyak 17,5 juta jiwa. Indonesia berstatus waspada diabetes karena menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi. Oleh karena itu, diabetes yang tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf di kaki. Kedua jenis diabetes memiliki beberapa gejala dan tanda yang sama: Kelaparan dan kelelahan. Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan untuk menghasilkan energi. Dengan besarnya masalah yang ada dan seriusnya komplikasi yang dapat muncul dari penyakit DM tipe 2, maka perlu dilakukan upaya yang terencana atau terprogram pada lapisan masyarakat, agar masyarakat memiliki opsi dalam life stylenya terutama dalam pemilihan cemilan sehat. Kita mengetahui banyak masyarakat yang mengkonsumsi camilan manis yang kurang sehat, maka pemberdayaan warga dalam produksi camilan sehat berupa healthy candy menjadi pilihan program yang crusial untuk dilakukan. Healthy candy merupakan produk permen sehat yang diproduksi oleh warga, dipasarkan oleh warga, dan dikonsumsi oleh warga. Pemilihan bahan yang sehat diproduksi dengan hygienis, dikemas menarik dengan harga jual yang terjangkau akan menjadi peluang pangsa pasar tersendiri. Produksi healthy candy oleh warga akan meningkatkan ekonomi warga, selain itu yakni dapat menjadi reseptor insulin bagi penderita diabetes mellitus. Upaya peningkatan reseptor insulin diharapkan dapat mengontrol glukosa darah</p> Suwanti; Nala Sasmita Sari, Inarotul Ulya, Umi Umamah Mukaromah, Nailan Najuha Copyright (c) 2024 Suwanti .; Nala Sasmita Sari, Inarotul Ulya, Umi Umamah Mukaromah, Nailan Najuha https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2632 Tue, 20 Aug 2024 00:00:00 +0000 Skrining dan Pencegahan Stroke pada Penderita Hipertensi https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2454 <p>Stroke&nbsp; merupakan&nbsp; gangguan&nbsp; sistem&nbsp; syaraf&nbsp; yang&nbsp; masih&nbsp; dalam&nbsp; kategori&nbsp; mengancam&nbsp; jiwa, dimana faktor risiko terjadinya stroke adalah peningkatan tekanan darah (hipertensi). Berdasarkan analisa situasi maka didapatkan permasalahan mitra, yaitu perlu peningkatan pengetahuan tentang hipertensi dan pencegahan stroke, belum pernah dilakukan penyuluhan kesehatan dengan topik tersebut, banyaknya warga yang mengalami hipertensi. Perlu adanya pencegahan kejadian stroke dan pengontrolan kejadian hipertensi melalui kegiatan penyuluhan kesehatan. Sebelum kegiatan penyuluhan dilakukan perlu dilakukan skrining untuk mengindentifikasi kejadian hipertensi agar sasaran penyuluhan yang diberikan tepat. Kegiatan ini terdiri dari persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Kegiatan diikuti oleh 30 peserta yaitu penderita hipertensi, yang dilaksanakan pada Juni 2022. Metode yang digunakan yaitu edukasi dengan pre-post test untuk mengetahui perubahan pengetahuan setelah dilakukan edukasi. Kuesioner terdiri dari 10 pertanyaan yang berisi tentang pencegahan stroke. Hasil pengabdian masyarakat didapatkan peningkatkan pengetahuan rata-rata mencapai 59,35% dengan rata-rata nilai post test 91,13 %. Program edukasi yang diberikan kepada penderita hipertensi memiliki dampak positif dalam menghadapi ataupun mencegah terjadinya kejadian stroke. Lansia memiliki resiko terhadap kejadian hipertensi dan terjadinya stroke karena kejadian hipertensi yang dialami. Pendidikan kesehatan atau edukasi memberikan tambahan ilmu bagaimana penderita hieprtensi pada lansia dalam membuat pola hidup sehat.</p> Barkah Waladani, Ernawati, Irmawan Andri Nugroho Copyright (c) 2024 Barkah Waladani, Ernawati Ernawati, Irmawan Andri Nugroho https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jpp/article/view/2454 Tue, 20 Aug 2024 00:00:00 +0000