Pemberdayaan Warga dalam Produksi Healthy Candy Seledri dan Lemon untuk Meningkatkan Sensitivitas Reseptor Insulin Masyarakat
DOI:
https://doi.org/10.32584/jpp.v3i1.2632Keywords:
Healthy candy; reseptor insulinAbstract
Penyakit Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin. Pergeseran dan perubahan gaya hidup masa kini, pola makan, dan sedentary life style meningkatkan peningkatan jumlah penderita DM, tipe 2. Diabetes melitus tipe 2 muncul sebagai efek dari pola makan tidak sehat karena tidak bisa mengontrol asupan gula yang masuk dalam tubuh. Menurut IDF (internasional diabetes federation) 2021 jumlah penderita DM tipe 2 di Indonesia sebanyak 17,5 juta jiwa. Indonesia berstatus waspada diabetes karena menempati urutan ke-7 dari 10 negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi. Oleh karena itu, diabetes yang tidak ditangani dapat menyebabkan penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, dan kerusakan saraf di kaki. Kedua jenis diabetes memiliki beberapa gejala dan tanda yang sama: Kelaparan dan kelelahan. Tubuh mengubah makanan menjadi glukosa yang digunakan untuk menghasilkan energi. Dengan besarnya masalah yang ada dan seriusnya komplikasi yang dapat muncul dari penyakit DM tipe 2, maka perlu dilakukan upaya yang terencana atau terprogram pada lapisan masyarakat, agar masyarakat memiliki opsi dalam life stylenya terutama dalam pemilihan cemilan sehat. Kita mengetahui banyak masyarakat yang mengkonsumsi camilan manis yang kurang sehat, maka pemberdayaan warga dalam produksi camilan sehat berupa healthy candy menjadi pilihan program yang crusial untuk dilakukan. Healthy candy merupakan produk permen sehat yang diproduksi oleh warga, dipasarkan oleh warga, dan dikonsumsi oleh warga. Pemilihan bahan yang sehat diproduksi dengan hygienis, dikemas menarik dengan harga jual yang terjangkau akan menjadi peluang pangsa pasar tersendiri. Produksi healthy candy oleh warga akan meningkatkan ekonomi warga, selain itu yakni dapat menjadi reseptor insulin bagi penderita diabetes mellitus. Upaya peningkatan reseptor insulin diharapkan dapat mengontrol glukosa darahReferences
Age, S. P. (2021). Pengaruh Pemberian Rebusan Daun Kelor Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Diabetes Melitus. Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community, 5(2), 252–257. https://doi.org/10.35971/gojhes.v5i2.10383
Arini, H. N., Anggorowati, A., & Pujiastuti, R. S. E. (2022). Dukungan keluarga pada lansia dengan Diabetes Melitus Tipe II: Literature review. NURSCOPE: Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Ilmiah Keperawatan, 7(2), 172. https://doi.org/10.30659/nurscope.7.2.172-180
Gunawan, S., & Rahmawati, R. (2021). Hubungan Usia, Jenis Kelamin dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Puskesmas Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun 2019. ARKESMAS (Arsip Kesehatan Masyarakat), 6(1), 15–22. https://doi.org/10.22236/arkesmas.v6i1.5829
Murfat, Z. (2022). Fakumi medical journal. Jurnal Mahasiswa Kedokteran, 2(5), 359–367.
Nelida, R. (2018). Tinjauan Efek Antidiabetes Tanaman Seledri (Apium graveolens). Farmaka, 16, 222–230.
Putriani, D. (2022). Efektifitas Relaksasi Otot Progresif Dan Aromaterapi Lemon Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Kedungmundu Semarang. Iddm, 1–64.
Qurrohman, M. T., Bagusta, A. R., & Sapalma, K. W. (2023). Pemanfaatan Kayu Manis (Cinnamomum Verum) Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah. 02(01), 33–38.
Setiyorini, E., & Wulandari, N. A. (2017). Hubungan Lama Menderita Dan Kejadian Komplikasi Dengan Kualitas Hidup Lansia Penderita Diabetes Mellitus. 2013.
Suryarinilsih, Y., Fadriyanti, Y., & Kemenkes Padang, P. (2021). Rebusan Seledri Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pasien Hipertensi Celery. Menara Ilmu, 15(2), 134–140. https://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/2423
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Suwanti .; Nala Sasmita Sari, Inarotul Ulya, Umi Umamah Mukaromah, Nailan Najuha
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.