PENGARUH SELF CARE ACTIVITIES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEUROPATI DIABETIKUM
DOI:
https://doi.org/10.32584/jpi.v4i3.715Keywords:
Diabetes Melitus, Self Care Activities, Neuropati DiabetikumAbstract
International Diabetes Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan bahwa epidemi diabetes di Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat. Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Seiring dengan bertambahnya jumlah penderita diabetes, maka penderita diabetes harus melakukan pengaturan diri terhadap penyakit dalam bentuk perawatan diri agar kadar glukosa berada pada level normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh self care activities pada pasien diabetes melitus terhadap kejadian neuropati diabetikum yang merupakan salah satu komplikasi mikrovaskuler di Puskesmas yang ada di Kota Semarang. Adapun desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study yang dilakukan terhadap 84 responden. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes melitus baik tipe 1 maupun tipe 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner The Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA) untuk menilai self care activities yang meliputi pengaturan pola makan (diet), pemantauan gula darah, terapi obat, perawatan kaki dan latihan fisik (olahraga) serta melakukan pengukuran sensitifitas kaki dengan menggunakan monofilament test untuk menentukan kejadian neuropati diabetikum. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan komputer menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian didapatkan 71 responden (84,5 %) patuh dalam melakukan self care activities, 46 responden (54,8%) mengalami neuropati diabetikum. Berdasarkan hasil uji analisa hubungan kedua variabel ditemukan nilai Asymp Sig 0,942 (P-value = 0,005). Karena nilai 0,942 > 0,005, maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara self care activities dengan kejadian neuropati diabetikum.References
Anani, S., Udiyono, A., Ginanjar, P., Fkm Undip, A., & Bagian Epidemiologi dan, D. (2012). Hubungan Antara Perilaku Pengendalian Diabetes dan Kadar Glukosa Darah Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus (Studi Kasus di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon) (Vol. 1). Retrieved from http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
Amran, P., & Rahman. (2018). Gambaran hasil pemeriksaan HbA1c pada penderita diabetes melitus tipe ii di rsud labuang baji makassar. Artikel Media Analis Kesehatan, 9(2), 149-155.
Amour, A. A., Chamba, N., Kayandabila, J., Lyaruu, I. A., Marieke, D., Shao, E. R., & Howlett, W. (2019). Prevalence, patterns, and factors associated with peripheral neuropathies among diabetic patients at tertiary hospital in the kilimanjaro region: descriptive cross-sectional study from north-eastern tanzania. International journal of endocrinology, 2019, 5404781.
Chaidir, R., Wahyuni, A. S., & Furkhani, D. W. (2017). Hubungan Self Care Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Endurance. https://doi.org/10.22216/jen.v2i2.1357
Colberg, S. R., Sigal, R. J., Fernhall, B., Regensteiner, J. G., Blissmer, B. J., Rubin, R. R., … American Diabetes Association. (2010). Exercise and type 2 diabetes: the American College of Sports Medicine and the American Diabetes Association: joint position statement executive summary. Diabetes Care, 33(12), 2692–2696. https://doi.org/10.2337/dc10-1548
Clayton W, Tom A.E, A review of the pathophysiology, classification, and treatment of foot ulcers in diabetic patient. Clinical Diabetes 2009:27:2.
Damayanti, L. (2010). Diabetes dan Hipertensi Wanita Lebih Beresiko: http://www.herbalitas.com. Diakses tanggal 10 September 2020
Department of health and human services. Diabetic neuropathies: the nerve damage of diabetes. USA: NIH Publication, 2009.
Glow, D., & Moore, P. (2014). Assessing diabetic peripheral neurophaty in primary care. BPJ Issue, 61, 37-47.
Diperoleh tanggal 20 Februari 2020 dari https://bpac.org.nz.
Hussein, R. N.,Khther, S.A., - Hadithi, T.S. (2010). Impact of diabetes on physical and psychological aspects of quality of life of diabetic in Erbil city Iraq. Duhok Med J.4 (2), 45 – 59, November, 2, 2010. http://www.uod.ac/articles files/no 6.9.pdf.
Hwang, J. W., Pyun, S. B., & Kwon, H. K. (2016).
Relationship of vascular factors on electrophysiologic severity of diabetic neuropathy. Annals of rehabilitation medicine, 40(1), 56–65.
Inge Ruth S, Putu, et all. (2012). Hubungan Self Care Diabetes Dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 Di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Jurnal Keperawatan, 1-7.
Irawan, D., Wuysang, A. D., & Goysal, Y. (2019). Hubungan kadar lipid darah dengan derajat keparahan neuropati diabetik perifer di rumah sakit wahidin sudirohusodo. Neurona, 37(1), 37-41.
Kusniawati (2011). Analisis faktor yang berkontribusi terhadap self care diabetes pada klien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Tanggerang. FIK.UI.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Retrieved April 18, 2019, from http://www.depkes.go.id/article/view/18121200001/prevent-prevent-and-prevent-the-voice-of-the-world-fight-diabetes.html
Permana H. (2009). Komplikasi Kronik dan Penyakit Penyerta pada Diabetes; http://pustaka.unpad.ac.id
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2014). Infodatin. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf
Popescu, S., Timar, B., Baderca, F., Simu, M.,Diaconu, L., Velea, I., & Timar, R. (2016). Age as an independent factor for the development of neuropathy in diabetic patients. Clinical interventions in aging, 11, 313–318.
Sulistria, Y.M (2013). Tingkat Self Care Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Kalirungut Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 1-11.
Toobert, D. J., et all. (2000). The Summary of Diabetes Self-Care Activities Measure. Epidemiology/health service/psychosocial Research, 943-950.
Utomo, A. Y. S., Julianti, H. P., & Pramono, D. (2011). Hubungan Antara 4 Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus Dengan Keberhasilan Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/32797/
Wahyuni (2015). Senam Kaki Diabetik Efektif MEningkatkan Ankle Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan. Volume 9 Nomor 2. http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/jit/article/view/231
Qureshi, M.S., Iqbal, M., Zahoor, S. et al. Ambulatory screening of diabetic neuropathy and predictors of its severity in outpatient settings. J Endocrinol Invest 40, 425–430 (2017).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.