PENGARUH SELF CARE ACTIVITIES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEUROPATI DIABETIKUM

Authors

  • Maria Karolina Selano STIKes St. Elisabeth Semarang
  • Maria Agustina Ermi Tri Sulistyowati STIKes St. Elisabeth Semarang
  • Emirensiana Anu Nono STIKes St. Elisabeth Semarang

DOI:

https://doi.org/10.32584/jpi.v4i3.715

Keywords:

Diabetes Melitus, Self Care Activities, Neuropati Diabetikum

Abstract

International Diabetes  Federation (IDF) Atlas 2017 melaporkan bahwa epidemi diabetes di Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat. Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi karena pankreas tidak menghasilkan cukup insulin atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Seiring dengan bertambahnya jumlah penderita diabetes,  maka penderita diabetes  harus melakukan pengaturan diri terhadap penyakit dalam bentuk perawatan diri agar kadar glukosa berada pada level normal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh self care activities pada pasien diabetes melitus terhadap kejadian neuropati diabetikum yang merupakan salah satu komplikasi mikrovaskuler di Puskesmas yang ada di Kota Semarang. Adapun desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study yang dilakukan terhadap 84 responden. Cara pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Populasi penelitian ini adalah pasien diabetes melitus baik tipe 1 maupun tipe 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner  The Summary of Diabetes Self-Care Activities (SDSCA) untuk menilai self care activities yang meliputi pengaturan pola makan (diet), pemantauan gula darah, terapi obat, perawatan kaki dan latihan fisik (olahraga)  serta  melakukan pengukuran sensitifitas kaki dengan menggunakan monofilament test untuk menentukan kejadian neuropati diabetikum. Data dianalisis secara univariat, bivariat dengan komputer menggunakan uji statistik chi-square. Hasil penelitian didapatkan 71 responden (84,5 %) patuh dalam melakukan self care activities, 46 responden (54,8%) mengalami neuropati diabetikum. Berdasarkan hasil uji analisa hubungan kedua variabel ditemukan nilai Asymp Sig 0,942 (P-value = 0,005). Karena nilai 0,942 > 0,005, maka dapat disimpulkan tidak ada pengaruh yang signifikan antara self care activities dengan kejadian neuropati diabetikum.

Author Biographies

Maria Karolina Selano, STIKes St. Elisabeth Semarang

Departemen Manajemen

Maria Agustina Ermi Tri Sulistyowati, STIKes St. Elisabeth Semarang

Departemen Manajemen

References

Anani, S., Udiyono, A., Ginanjar, P., Fkm Undip, A., & Bagian Epidemiologi dan, D. (2012). Hubungan Antara Perilaku Pengendalian Diabetes dan Kadar Glukosa Darah Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus (Studi Kasus di RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon) (Vol. 1). Retrieved from http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm

Amran, P., & Rahman. (2018). Gambaran hasil pemeriksaan HbA1c pada penderita diabetes melitus tipe ii di rsud labuang baji makassar. Artikel Media Analis Kesehatan, 9(2), 149-155.

Amour, A. A., Chamba, N., Kayandabila, J., Lyaruu, I. A., Marieke, D., Shao, E. R., & Howlett, W. (2019). Prevalence, patterns, and factors associated with peripheral neuropathies among diabetic patients at tertiary hospital in the kilimanjaro region: descriptive cross-sectional study from north-eastern tanzania. International journal of endocrinology, 2019, 5404781.

Chaidir, R., Wahyuni, A. S., & Furkhani, D. W. (2017). Hubungan Self Care Dengan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Endurance. https://doi.org/10.22216/jen.v2i2.1357

Colberg, S. R., Sigal, R. J., Fernhall, B., Regensteiner, J. G., Blissmer, B. J., Rubin, R. R., … American Diabetes Association. (2010). Exercise and type 2 diabetes: the American College of Sports Medicine and the American Diabetes Association: joint position statement executive summary. Diabetes Care, 33(12), 2692–2696. https://doi.org/10.2337/dc10-1548

Clayton W, Tom A.E, A review of the pathophysiology, classification, and treatment of foot ulcers in diabetic patient. Clinical Diabetes 2009:27:2.

Damayanti, L. (2010). Diabetes dan Hipertensi Wanita Lebih Beresiko: http://www.herbalitas.com. Diakses tanggal 10 September 2020

Department of health and human services. Diabetic neuropathies: the nerve damage of diabetes. USA: NIH Publication, 2009.

Glow, D., & Moore, P. (2014). Assessing diabetic peripheral neurophaty in primary care. BPJ Issue, 61, 37-47.

Diperoleh tanggal 20 Februari 2020 dari https://bpac.org.nz.

Hussein, R. N.,Khther, S.A., - Hadithi, T.S. (2010). Impact of diabetes on physical and psychological aspects of quality of life of diabetic in Erbil city Iraq. Duhok Med J.4 (2), 45 – 59, November, 2, 2010. http://www.uod.ac/articles files/no 6.9.pdf.

Hwang, J. W., Pyun, S. B., & Kwon, H. K. (2016).

Relationship of vascular factors on electrophysiologic severity of diabetic neuropathy. Annals of rehabilitation medicine, 40(1), 56–65.

Inge Ruth S, Putu, et all. (2012). Hubungan Self Care Diabetes Dengan Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 Di Poliklinik Interna Rumah Sakit Umum Daerah Badung. Jurnal Keperawatan, 1-7.

Irawan, D., Wuysang, A. D., & Goysal, Y. (2019). Hubungan kadar lipid darah dengan derajat keparahan neuropati diabetik perifer di rumah sakit wahidin sudirohusodo. Neurona, 37(1), 37-41.

Kusniawati (2011). Analisis faktor yang berkontribusi terhadap self care diabetes pada klien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Tanggerang. FIK.UI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (n.d.). Retrieved April 18, 2019, from http://www.depkes.go.id/article/view/18121200001/prevent-prevent-and-prevent-the-voice-of-the-world-fight-diabetes.html

Permana H. (2009). Komplikasi Kronik dan Penyakit Penyerta pada Diabetes; http://pustaka.unpad.ac.id

Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. (2014). Infodatin. http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-diabetes.pdf

Popescu, S., Timar, B., Baderca, F., Simu, M.,Diaconu, L., Velea, I., & Timar, R. (2016). Age as an independent factor for the development of neuropathy in diabetic patients. Clinical interventions in aging, 11, 313–318.

Sulistria, Y.M (2013). Tingkat Self Care Pasien Rawat Jalan Diabetes Melitus Tipe 2 di Puskesmas Kalirungut Surabaya. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, 1-11.

Toobert, D. J., et all. (2000). The Summary of Diabetes Self-Care Activities Measure. Epidemiology/health service/psychosocial Research, 943-950.

Utomo, A. Y. S., Julianti, H. P., & Pramono, D. (2011). Hubungan Antara 4 Pilar Pengelolaan Diabetes Melitus Dengan Keberhasilan Pengelolaan Diabetes Melitus Tipe 2. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/32797/

Wahyuni (2015). Senam Kaki Diabetik Efektif MEningkatkan Ankle Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan. Volume 9 Nomor 2. http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/jit/article/view/231

Qureshi, M.S., Iqbal, M., Zahoor, S. et al. Ambulatory screening of diabetic neuropathy and predictors of its severity in outpatient settings. J Endocrinol Invest 40, 425–430 (2017).

Published

2020-12-25

How to Cite

Selano, M. K., Tri Sulistyowati, M. A. E., & Nono, E. A. (2020). PENGARUH SELF CARE ACTIVITIES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TERHADAP KEJADIAN NEUROPATI DIABETIKUM. Jurnal Perawat Indonesia, 4(3), 451–458. https://doi.org/10.32584/jpi.v4i3.715