Model Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Abortus Inkomplet Menggunakan Pendekatan Need for Help Wiedenbach dan Self Care Orem

Authors

  • Tutik Rahayu Unisulla

DOI:

https://doi.org/10.32584/jikm.v1i2.146

Keywords:

Teori model Need for help Wiedenbach dan self care Orem, Abortus inkomplet

Abstract

Abortus merupakan salah satu bentuk komplikasi dalam kehamilan. Penerapan asuhan keperawatan pada klien dengan abortus inkomplet menggunakan   Teori “Need for help “  . Menurut Wiedenbach keperawatan klinik (clinical nursing) mempunyai empat komponen, yaitu filsafat (philosophy), kemanfaatan/kegunaan (purpose), praktik, dan kiat (art). Pada klien yang mengalami abortus inkomplet, klien datang ke rumah sakit dengan keluhan diantarnya adanya perdarahan. Perdarahan cenderung lebih banyak dari darah menstruasi dan kadang berlebihan yang dapat menyebabkan syok. Klien Kondisi pada klien tersebut tentu harus segera mendapatkan pertolongan agar klien dapat selamat dan terhindar dari komplikasi dan kematian, sehingga “Need for help “ tepat digunakan pada klien yang mengalami abortus inkomplet. Selain menggunakan konsep teori need for help  pada klien dengan abortus inkomplit juga menggunakan teori self care yang dikembangkan oleh Orem. self care merupakan  kemampuan individu untuk memprakarsai dirinya dalam melakukan perawatan diri sendiri dalam rangka mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan. Self care yang dilakukan secara efektif dapat membantu menjaga fungsi tubuh serta berkontribusi seperti pada perkembangan individu. Supportif educatif yang diberikan pada klien dengan abortus inkomplet dapat meningkatkan pengetahuan klien tentang kesehatan reproduksi seperti mempersiapkan kondisi baik fisik dan mental pada kehamilan yang akan datang.

References

Abraham.Petter. (2010). Panduan kesehatan dalam kehamilan,Alih bahasa Victor setyadi, editor Lyndon Saputra, penerbit Kharisma,Jakarta

Alam Naureen .(2007). Obstetrics and gynecology, By Mosby, Inc, an affiliate of Elsevier

Alamsyah M. (2009). Abortus berulang; editor , Budi Handono, Firman F.w, Johanes C; PT refika Aditama. Bandung

Anonim. (2011). Management of misscarriage and ectopic pregnancy, Emergency nurse,Volume 9,No : 7

Azhari. (2002). Masalah abortus dan kesehatan reproduksi perempuan. Bagian Obstetri dan Ginecologi FK. Unsri Palembang.

Benson.C.R, Pernol,L.M. (2008). Buku saku obstetric dan ginecologi; alih bahasa,susiani Wijaya; editor edisi bahasa Indonesia Srie Sisca , - Ed 9. EGC. Jakarta

Brierf.N. (2008). Grief following misscariage : A comprehensive riview of the literature, Journal of women health, volume 17, no : 3

Bui Quynh. (2011). Management options for early incomplete miscarriage, American Family Physician, Volume 83, No : 3.

Carpenito. L.J. (2006). Buku saku diagnosa keperawatan alih bahasa Yasmin Asih. Editor Monica Ester. Penerbit EGC. Jakarta.

Chandranita, Fajar, Manuaba. (2004). Gawat darurat obstetric ginekologi dan obstetric ginekologi social untuk profesi bidan, EGC, Jakarta.

Depkes RI. (2009). Profil kesehatan Indonesia 2008, Depkes, Jakarta

E. Rousell, Kerchmer, Orford. (2011). The psychological impact of recurrent mis cariage and the rate of counselling at a pre-pregnancy counselling clinik. Journal of Reproduksi and infant Psychology. Vol 19 No. 1.

Epsteint, , Leichtenttrif, Benyamini.(2009). The experience of misscarriage in first pregnancy : the women voice, Death studies,33: 1-29

Gilbert , Harmon Judith Smith. (2003). Manual of high risk pregnancy and delivery. 3rd Mosby, St, Louis, Missouri.

Husnah. (2010). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian abortus di RSUD. Lamaddukelleng Sengkang Kabupaten Wajo Periode Januari – Juni 2010. Jurnal Medi Kebidanan Poltekes Makasar No. 7, Edisi Juli – Desember 2010.

Indrayani. (2011). Buku ajar asuhan kehamilan, CV Trans Info Media, Indonesia

Irianti S. (2009). Abortus berulang; editor , Budi Handono, Firman F.w, Johanes C; PT refika Aditama. Bandung

Kaunonen, M. (2000). Support for a family in grief. University of Tempere.

Mardhiyah, Prawirodihardjo, Tiro E. (2011). Analisa derajat depresi menggunakan parameter Zung Self Rating Depresian pada abortus

Maker. C and Odgen. J. (2003). The mis carrage experience more than just a trigger to psychological morbidity. Psycology and Health. Vol. 18 no. 3. Pp 403-415.

Marrines, Tommy A. (1994). A nursing thourist and their work. 3rd cd St. Louis Company.

Maryunani , Yulianingsih. (2009). Asuhan keperawatan dalam kebidanan. Trans Info Media, Jakarta

Mc Ewen. (2007). Theoritical Basic for Nursig. Ed. 3. Lpincott Williams & wilkins. Philadelphia.

Murray, McKinney.(2007). Foundation of maternal newborn nursig 4 th edition, Saunders An imprint of Elsevier Inc

Noerjasin H, Handono B, Kuwino H, Wirakusuma F. (2010). The correlation between serum protein. Bcl 2 and caspase 3 level.

Norwitz, Schorge. (2008). At a glance obstetry and gynecology 2th, penerbit Airlangga dan pusat berbukuab Depdiknas

Parisaei, Shailendra, Dutta, Broadbent. (2008). Obstetrics and gynaecology, Mosby Elseivier

Paton, F.,Wood, R., Bor, R., Nitsun, M., (2000) Grief in miscarriage patients and satisfaction with care in a London hospital, Journal of Reproductive and infant psychology, Vol. 17, No. 3.

Penyebab angka kematian ibu di Indonesia. (2012, Maret). httpwww.tribunnews.com 201238

Rowlands I, Lee Christina. (2010). Adjusment after miscarriage predicting positive mental health trajectories among young Australians women. Psycology and Medicine. Vol. 15. No. 1. Januari 2010. 34 – 49.

Rowlands I, Lee Christina. (2010). The silence was deafening : Social and health service support after mis carriage. Journal of Reproductive and Infant Psycology. Vol 28, No. 3 August 2010, 274 – 286.

Sugiarti. K.R. (2010). Analisis faktor-faktor yang mempengarui abortus di RSIA. Amanah Sumpyuh kelurahan Bokopura Kecamatan Sumpyuh kabupaten Bayumas.

Sejourne, Callahan, dan Charbol,(2010). Supporting following misscarriage : what women want, Journal of Reproductive and Infant Psychology, Vol : 28, No : 4 ,403-411

Swanson, M.K. (1998). Caring made visible. Journal Creatif Health Care Management.

Swanson, K.M. (1993). Nursing as informed caring for the well being of others. Journal of Nursing Scholarship.

Swanson. M.K. at. Al. (2006). Context and evaluation of women’s responses to mis caring during the first year after loss. Research in Nursing and Health. 30, 2-16.

Tarigan. (2009). Perdarahan selama kehamilan. Universitas Sumatra Utara

The helping art of clinical nursing. (2012, January 31), http://nursingcurrent.com

Tomey and Alligood. (2006). Nursing theorist and their work theory of caring. Mosby Inc.

Varney, Kreibs, Gegor. (1998). Buku saku bidan (Varney’s poket midwife), EGC, Jakarta.

Wijayanegara, H. (2009). Abortus berulang; editor , Budi Handono, Firman F.w, Johanes C; PT refika Aditama. Bandung

Downloads

Published

2018-12-10

How to Cite

Rahayu, T. (2018). Model Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Abortus Inkomplet Menggunakan Pendekatan Need for Help Wiedenbach dan Self Care Orem. Jurnal Ilmu Keperawatan Maternitas, 1(2), 31–42. https://doi.org/10.32584/jikm.v1i2.146