PENGALAMAN PASIEN GANGGUAN JIWA KETIKA DIBERIKAN TERAPI GUIDED IMAGERY

Authors

  • Selvya Hesti Andriyani Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Arum Pratiwi Universitas Muhammadiyah Surakarta
  • Eka Mutya Universitas Muhammadiyah Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.32584/jikj.v2i2.311

Keywords:

Pengalaman, gangguan jiwa, guided imagery

Abstract

Pemahaman terkait pengalaman pasien gangguan jiwa setelah diberikan terapi guided imagery merupakan hal penting karena guided imagery adalah salah satu terpai modalitas yang dianjurkan untuk digunakan dalam membantu mengubah perilaku pasien gangguan jiwa yang maladptif menajdi adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi terkait pengalaman pasien gangguan jiwa ketika guided imagery diberikan. Penelitian ini merupakan penelitian qualitatif dengan menggunakan metode narrative inquiry. Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Surakarta selama 2 bulan. Total sampel berjumlah 16 pasien gangguan jiwa yang belum pernah mendapatkan terapi guided imagery dan sample diambil menggunakan teknik non-probability sampling. Data diambil menggunakan wawancara mendalam dan observasi tehadap responden. Analisis tematik adalah jenis analisis yang digunakan untuk menganalisa data tersebut. Hasil dari identifikasi tema ditemukan 2 tema utama berkaitan dengan pengalaman pasien gangguan jiwa ketika diberikan terapi guided imagery. Tema tersebut ialah resiko kekerasan terhadap orang lain dan yang kedua ialah perasaan nyaman. Kata kunci: Pengalaman, gangguan jiwa, guided imagery THE EXPERIENCE OF MENTAL ILLNESS PATIENT USING GUIDED IMAGERY RELAXATION ABSTRACTUnderstanding the experience of mental illness patient after being given guided imagery is important because guided imagery is one of suggested modality therapy that used to change the behavior of mental patients who had maladaptive behavior to be adaptive. This research aim is to explore information related to experiences of mental patients when relaxation guide imagery is performed. The study was a qualitative method with narrative inquiry method. The researcher conducted the study at Surakarta mental hospital for two months. The samples were16 mental illness patient who has never received guided imagery therapy before and was taken by non-probability sampling. The data were taken by in-depth interview and observation toward the respondent. Thematic analysis was used to analyze the data. The results of the theme identification found two main themes related to the experience of patients with mental disorders when given guided imagery therapy. Those themes are Risk for other-directed Violence and Feeling Convenience. Keywords: Experience, mental illness, guided imagery

References

Ardani, Tristadi A. 2013. Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Bandung: CV Karya Putra Darwati

Ayuningtyas, wulandari, R. 2017. Pengalaman Penderita Rheumatoid Arthritis Ketika Mendapatkan Terapi dengan pendekatan Psikosial: Guided Imagery Di Komunitas (Skripsi). Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Candra, dkk. (2017). Psikologi Landasan Ilmu Praktek Keperawatan Jiwa. Diakses Pada Tanggal 22 Oktober 2018. https://books.google.co.id/books?id=Ii5LDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=psikologis+dalam+keperawatan&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwjxn7nhkJneAhULY48KHeEtDLQQ6AEIMDAC#v=onepage&q=psikologis%20dalam%20keperawatan&f=false

Case, Laura K., Paula Jackson,. Revere Kinkel,. and Paul J. Mills. 2017. Guided Imagery Improves Mood Fatigue and Quality of Life in Individuals With Multiple Sclerosis: An Exploratory Efficacy Trial Of healing Light Guided Imagery. Vol 23. No 1-8. Jurnal Of Evidence Based Integrative Medicine. November 2017

Chad, Friedman, E., Talaei, Khoei,. David, Ring. 2017. First Use of a Brief 60-second Mindfulness Exercise in an Orthopedic Surgical Practice; Results from a Pilot Study. The Archives of Bone and Joint Surgery. Vol 5. No 6. November 2017

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2013. Riset Kesehatan Dasar: Definisi gangguan jiwa. https://www.google.com/search?q=riskesda+gangguan+jiwa&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b-ab. Diakses tanggal 28 April 2018

Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. 2016. Profil Kesehatan Jawa Tengah. http://www.depkes.go.id/resources/download/profil/PROFIL_KES_PROVINSI_2016/13_Jateng_2016.pdf. Diakses tanggal 24 April 2018

Handayani, Lina, dkk. 2015. Faktor Risiko Kejadian Skizofrenia Di Rumah Sakit Jiwa Grahasia Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Humanitas Vol. 13 No. 2. Universitas Ahmad Dahlan

Hudaya, Muhammad I H. 2015. Pengaruh Terapi Guided Imagery terhadap Tingkat Kecemasan pada Pasien Skizofrenia di RSJD Surakarta(Skripsi). Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta

Jannah, Miftahul. 2017. Rentang Kehidupan Manusia (life span development) dalam islam. Vol 3. No 1. Universitas Islam Negri Ar-Raniry Banda Aceh

Keliat, B. A., & Akemat. (2011). Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Mubarta, Al Furqonnata, dkk. 2013. Gambaran Distribusi Gangguan Jiwa Di Wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru. Berkala Kedokteran Vol.9 No. 2 Sep 2013

Nasir, Abdul. 2011. Dasar-dasar Keperawatan Jiwa Pengantar dan Teori. Jakarta: Salemba Medika

Nguyen. Tong Thi-Ngoc. 2012. Utilization of guided imagery within the four phases of adlerian therapy. Research Paper.The Faculty of the Adler Graduate School.

Prabu, Kodeeswara and Jeyagowri Subhash. 2015. Guided Imagery Therapy. Journal of Nursing and Health Science (IOSR-JNHS) e-ISSN: 2320–1959.p- ISSN: 2320–1940 Volume 4, Issue 5. Oktober 2015

Pratiwi, A., & Sudaryanto, A. (2018). Acceptance of music stimulation therapy for auditory hallucination patients. Indonesia Nursing Journal of Education and Clinic (INJEC), 2(1), 97-102. http://dx.doi.org/10.24990/injec.v2i1.17

Pratiwi, A., & Dewi, E. (2016). Cognitive Therapy: A Reality Orientation Model For Mental Illnes Patients That Experienced Auditory Hallicination. Indonesia Nursing Journal of Education and Clinic (INJEC), 1(1), 82-89. http://dx.doi.org/10.24990/injec.v1i1.88

Rinawati, Fajar dan Moh Alimansyur. 2016. Analisa Faktor-faktor Gangguan Jiwa Menggunakan Model Pendekatan adaptasi Stres Stuart. Jurnal Ilmu Kesehatan.vol 5. No 1. November 2016

Shodiqoh, Roisa, E. 2014. Perbedaan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan antara primigravida dan multigravida. Jurnal Berkala Epidemiologi. Vol 2. No 1. Januari 2014

Subu MA, Holmes D dan Elliot J. 2016. Stigmatisasi dan Perilaku Kekerasan pada Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Indonesia. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 19 No.3, November 2016, hal 191-199 pISSN 1410-4490, eISSN 2354-9203 DOI : 10.7454/jki.v19i3.481. Jakarta: STIKES Binawan.

Susana, Sukma A dan Sri H. 2012. Terapi Modalitas Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC

Susanti, Rina. 2014. Perasaan Terluka Membuat Marah. Jurnal Psikologi. Volume 10. Nomer 2. Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim Riau. Desember 2014

Sutejo. 2017. Keperawatan Kesehatan Jiwa. Yogyakarta: Pustaka Baru Perss

Suwarjo. 2017. Gambaran Dampak Tindakan Restrain Pasien Gangguan Jiwa. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Volume 7 No 2. Oktober 2017

Wahyudi, Agung 2016. faktor resiko terjadinya Skizofrenia (studi kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Pati II). Public Health Perspective Journal. Vol 1 (1). Universitas Muhammadiyah Semarang. 2 Juni 2016

Yosep, Iyus dan Titin S. 2016. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Bandung: Replika Aditama

Downloads

Published

2019-08-16

How to Cite

Andriyani, S. H., Pratiwi, A., & Mutya, E. (2019). PENGALAMAN PASIEN GANGGUAN JIWA KETIKA DIBERIKAN TERAPI GUIDED IMAGERY. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 2(2), 89–96. https://doi.org/10.32584/jikj.v2i2.311

Issue

Section

Articles