Gambaran Kesejahteraan Psikologis pada Remaja yang Terlibat Bullying

Authors

  • Marlynda Maya Triana Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran Bandung
  • Maria Komariah Departemen Keperawatan Dasar, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran Bandung
  • Efri Widianti Departemen Keperawatan Jiwa, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran Bandung

Abstract

Kesejahteraan psikologis merupakan baiknya kondisi mental dan terlepas dari berbagai masalah mental seseorang, serta memiliki gambaran fungsi psikologi yang positif. Masa remaja pada usia 12-18 tahun merupakan masa terjadinya perkembangan karakteristik yang berisiko kearah positif maupun kearah negatif. Kesejahteraan psikologis pada remaja dapat menjadi pondasi bagi remaja dalam menghadapi masa kritis dan penuh gejolak pada periode remaja, salah satunya dalam menyikapi masalah bullying. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kesejahteraan psikologi pada remaja yang terlibat bullying di SMP 1 PGRI Jatinangor. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP PGRI 1 Jatinangor di kelas VII, VIII dan IX sebanyak 112 siswa remaja yang terlibat bullying. Teknik pengambilan sampel yang diterapkan adalah purposive sampling berjumlah 106 orang. Instrumen yang digunakan adalah Alat Ukur Kesejahteraan Psikologis Remaja Usia 12-15 Tahun yang sudah teruji validitas dan reliabilitasnya. Pengolahan data kesejahteraan psikologis secara umum dan data dimensi kesejahteraan psikologis menggunakan nilai mean. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki kesejahteraan psikologis yang rendah yaitu 59 orang (56%). Nilai mean tertinggi dimensi kesejahteraan psikologis remaja yang terlibat bullying SMP PGRI 1 Jatinangor adalah dimensi hubungan positif (22,10). Nilai mean terendah dimensi kesejahteraan psikologis pada dimensi pengembangan diri (12,10). Dari hasil penelitian didapatkan juga remaja dalam mengahadapi kondisi pandemi COVID-19 ini dapat mempengaruhi nilai kesejahteraan psikologis rendah.

References

Abidin, F. A., Koesma, R. E., Joefiani, P., & Siregar, J. R. (2020). Pengembangan Alat Ukur Kesejahteraan Psikologis Remaja Usia 12-15 Tahun. Jurnal Psikologi Sains Dan Profesi, 4(1), 1–11. Retrieved from http://journal.unpad.ac.id/jpsp/article/viewFile/24840/13227

Adina Pramithasari, M. N. M. S. (2019). Kebersyukuran dan Kesejahteraan Subjektif pada Guru SMA Negeri 1 Sewon. Jurnal Penelitian Psikologi, 10(2).

Bao, W. (2020). COVID-19 and Online Teaching in Higher Education : A Case Study of Peking University. Retrieved from https://doi.org/10.1002/hbe2.191

Basilaia, G., & Kvavadze, D. (2020). Transition to Online Education in Schools during a SARS-CoV-2 Coronavirus (COVID-19) Pandemic in Georgia. Pedagogical Research, 5(4). Retrieved from https://doi.org/10.29333/pr/7937

Crosnoe, R., & Johnson, M. K. (2011). Research on Adolescence in the Twenty_First Century. Annual Review Sociology, 37, 439– 460. Retrieved from https://doi.org/10.1146/annurev-soc081309-150008.Research

Darmayanti, N. (2012). Model Kesejahteraan Subjektif Remaja Penyintas Bencana Tsunami Aceh 2004. Ringkasan Disertasi. Yogyakarta.

Diener, E. (1984). Subjective Well-Being. Psychological Bulletin, 95(3), 542–575.

Eryilmaz, A. (2012). Mental Control: How do adolescents protect their subjective well being. The Journal of Psychiatry and Neurological Science, 25(2734).

Fitria, L., & Ifdil, I. (2020). Kecemasan Remaja pada Masa Pandemi COVID -19. Jurnal EDUCATIO (Jurnal Pendidikan Indonesia), 6(1).

Gani, A., & Budiharsana, M. P. (2018). The Consolidated Report on Indonesia Health Sector Review 2018 National Health System Strengtheningfile:///C:/Users/Lynda/Downloads/ijamh-2019-0064.xml.ris. Retrieved from https://www.unicef.org/indonesia/media/621/file/Health Sector Review 2019-ENG.pdf .pdf

Hadianti, S. W., & Krisnani, H. (2017). Penerapan Metode Orientasi Masa Depan (OMD) pada Remaja yang Mengalami Kebingungan Identitas (Menentukan Tujuan Hidup). Social Work Jurnal.

Indrawati, T. (2013). Peranan Kecerdasan Emosi dan Dukungan Sosial terhadap Kesejahteraan Psikologis pada Siswa SMP Terbuka. Yogyakarta.

Karyani, U., Prihartanti, N., Prastiti, W. D., Lestari, R., Hertinjung, W. S., Prasetyaningrum, J., … Partini. (2015). Pengembangan Instrumen Pengukuran Kesejahteraan Siswa. Retrieved from https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/handle/11617/5134

Keyes, C. L. M., & Waterman, M. B. (2003). Dimensions of well-being and mental health in adulthood. Retrieved from http://psycnet.apa.org/psycinfo/2003-02621033

Kundre, R., & Rompas, S. (2018). Hubungan Bullying dengan Kepervcayaan diri pada remaja Di SMP Negeri 10 Manado. E-Journal Keperawatan(e-Kp), 6(1).

Lopez, S. J., & Snyder, C. . (2003). Positive psychological assessment: A handbook of models and measures. American Psychological Association.

Nashiruddin, H. A., Ferry, E., Dwi, K. I., & Anna, K. (2019). Prevalence and correlates of being bullied among adolescents in Indonesia: results from the 2015 Global School-based Student Health Survey. International Journal of Adolescent Medicine and Health. https://doi.org/10.1515/ijamh-2019-0064

Prabowo, A. (2016). Kesejahteraan Psikologis Remaja Di Sekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 4(2), 246–260. Retrieved from http://ejournal.umm.ac.id/index.php/jipt/article/download/3527/4061

Purnamasyary, R., Meiyanto, I. J. . S., & Khasan, M. (2020). Peran Religiusitas Terhadap Regulasi Emosi Pada Komunitas Hijrah. Jurnal Psikohumanika, 12(1), 1–20. Retrieved from http://ejurnal.setiabudi.ac.id/Ojs/Index.Php/Psikohumanika

Ramadhani, T., Djunaedi, & Sismiati, A. (2016). Kesejaheraan Psikologis (Psychological well-being) Siswa yang Orangtuanya Bercerai (Studi Deskriptif yang Dilakukan pada Siswa di SMK Negeri 26 Pembangunan Jakarta). Insight:Jurnal Bimbingan Konseling, 5(1).

Rigby, K. (2003). Consequences of Bullying in Schools. Canadian Journal of Psychiatry, 48, 583–590.

Ryff, C. D., & Keyes, C. L. M. (1995). The Structure of Psychological Well-Being Revisited, 69(4), 719–727.

Ryff, C. D. (2013). Psychological well-being revisited: Advances in the scienceand practice of eudaimonia. Psychotherapy and Psychosomatics, 83(1), 10–28. Retrieved from https://doi.org/10.1159/000353263

Wahyuni, E., & Maulida, I. (2019). Hubungan Antara Kepuasan Hidup dan Kesejahteraan Psikologis pada Siswa SMA Negeri Se-Jakarta Pusat. Insight :Jurnal Bimbingan Dan Konseling.

Wahyuningsih, M. C. (2017). Pengaruh Pelatihan Regulasi Emosi Untuk Meningkatkan Well-being Remaja Awal. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Widayat, D. P. (2016). Keefektifan Peer Suport Untuk Meningkatkan Self Discipline Siswa SMP. Jurnal Konseling Indonesia, 3(1).

Yuliani, S., Widianti, E., & Sari, S. P. (2018). Resiliensi Remaja Dalam Menghadapi Perilaku Bullying. Jurnal Keperawatan BSI, VI(1), 77–86. Retrieved from http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/viewFile/3756/2405

Zhang, W., Wang, Y., Yang, L., & Wang, C. (2020). Suspending Classes Without Stopping Learning : China ’ s Education Emergency Management Policy in the COVID-19 Outbreak. Risk and Financial Management, 13(55), 1–6. https://doi.org/https://doi.org/doi:10.3390/jrfm13030055

Downloads

Published

2021-11-28

How to Cite

Triana, M. M., Komariah, M., & Widianti, E. (2021). Gambaran Kesejahteraan Psikologis pada Remaja yang Terlibat Bullying . Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 4(4), 823–832. Retrieved from https://journal.ppnijatengprov.org/index.php/jikj/article/view/1076