Analisis Faktor Fetus dan Tali Pusat terhadap Risiko Asphyxia Perinatal di Surakarta

Authors

  • Siti Lestari Poltekkes Kemenkes Surakarta
  • Dyah Dwi Astuti Poltekkes Kemenkes Surakarta
  • Fachriza Malika Ramadhani Poltekkes Kemenkes Surakarta

DOI:

https://doi.org/10.32584/jika.v3i1.521

Keywords:

Asfiksia neonatal, faktor risiko fetal, faktor risiko tali pusat

Abstract

Asfiksia perinatal merujuk pada kekurangan oksigen selama persalinan, sehingga berpotensi menyebabkan kematian dan kecacatan. WHO memperkirakan  4 juta anak terlahir dengan asfiksia setiap tahun, dimana 1 juta di antaranya meninggal dan 1 juta anak bertahan hidup dengan gejala sisa neurologis yang parah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko fetal dan tali pusat pada asfiksia neonatal.Penelitian dilakukan di lakukan di RS Dr Moewardi Surakarta dengan pendekatan  quantitative retrospective case control study. Data diambil dari rekam medis antara  tahun 2013-2018. Penelitan ini melibatkan  264 neonatal yang terdiri dari 88 kelompok kasus dan 176  kelompok control. Kelompok kasus adalah bayi dengan diagnosa  asfiksia yang  dilakukan analisis terhadap faktor risiko fetal, sedangkan bayi yang tidak mengalami asfiksia dijadikan  kelompok kontrol. Hasil analisis statistik uji Chi-Square dan Fisher Exact ditemukan bahwa  kelahiran prematur (OR 2,07 CI 95% P 0,02), persalinan dengan tindakan (OR 3,61 CI 95% P 0,00), berat bayi (OR 2,85 CI 95% P 0,00), posisi janin (OR 2,37 CI 95% P 0,05), tali pusat ( QR 3,071 CI 95%  P 0,01)  berisiko terhadap insiden asfiksia perinatal. Air ketuban yang bercampur meconium (OR 1,51 CI 95% P 0,16) tidak memiliki risiko  dengan Asfiksia perinatal. Kesimpulan: Risiko terhadap insiden asfiksia perinatal  meliputi kelahiran prematur, persalinan dengan tindakan, berat bayi, posisi janin,  dan tali pusat.Perinatal asphyxia refers to a lack of oxygen during labor, which has the potential to cause death and disability. WHO estimates  4 million children born with asphyxia each year, in  which 1 million dies and 1 million survive with severe neurological sequelae. This study aims to analyze fetal and umbilical risk factors in neonatal asphyxia.This research is a quantitative retrospective case-control study, which was conducted at The Dr. Moewardi  hospital,  Surakarta. Data was taken from  medical records from 2013-2018. The case group was patients diagnosed  asphyxia, while those who did not experience asphyxia were treated as a control group.  A total of 264  samples, consisting of 88 case group respondents and 176 control group respondents. Statistical analysis Chi- Square and Fisher Exact found that preterm birth (OR 2.07 CI 95% P 0.02), labor with instrument or complication (OR 3.61 CI 95% P 0.00), infant weight (OR 2.85 CI 95% P 0, 00), fetal position (OR 2.37 CI 95% P 0.05), umbilical cord (QR 3.071 CI 95% P 0.01) are at risk for the incidence of perinatal Asphyxia. The amniotic fluid mixed with meconium (OR 1.51 CI 95% P 0.16) has no risk with perinatal asphyxia.The risk factors of incidences of perinatal asphyxia were  preterm birth, labor with instrument or complication, baby weight, fetal position and umbilical cord. 

References

Beberapa faktor risiko fetal dan tali pusat seperti kelahiran prematur (OR 2,07 CI 95% p-value=0,02), persalinan dengan tindakan (OR 3,61 CI 95% p-value=0,00), berat bayi lahir rendah (OR 2,85 CI 95% p-value=0,00), posisi janin (OR 2,37 CI 95% p-value=0,05), tali pusat (QR 3,071 CI 95% p-value=0,01) berisiko terhadap insiden asfiksia perinatal. Air ketuban yang bercampur meconium (OR 1,51 CI 95% p-value=0,16) tidak memiliki risiko dengan asfiksia perinatal.

REFERENSI

Aslam, H. M., Saleem, S., Afzal, R., Iqbal, U., Saleem, S. M., Waqas, M., … Shahid, N. (2014). Risk factors of birth asphyxia. Italian Journal of Pediatrics, 13(05), 1–9. https://doi.org/10.1186/s13052-014-0094-2

Dwi, A., & Devy, S. R. (2015). Analisis faktor risiko yang berpengaruh terhadap kejadian asfiksia neonatorum. Jurnal Berkala Epidemiologi, 3(3), 265–276.

Hanretty, K. P. (2014). Ilustrasi obstetrik. Jakarta: Nuha Medika.

Ilah, B., Aminu, M., Musa, A., Adelakun, M., Adeniji, A., & Kolawole, T. (2015). Prevalence and risk factors for perinatal asphyxia as seen at a specialist hospital in Gusau, Nigeria. Sub-Saharan African Journal of Medicine, 2(2), 64. https://doi.org/10.4103/2384-5147.157421

Pitsawong, C. (2011). Risk factors associated with Birth asphyxia in Phramongkutklao Hospital. Thai Journal of Obstetrics and Gynaecology, 19(4), 165–171.

Prawirohardjo. (2016). Ilmu kebidanan (5th ed). Jakarta: PT. Bina Pustaka.

Purwaningsih, Y., Lanti, Dewi, Yulia, R., Indarto, D., & Murti, B. (2018). Factors associated with newborn asphyxia at Dr . Harjono Hospital. Journal of Maternal and Child Health, 3(4), 287–293.

Rahma, A. S., & Armah, M. (2014). Analisis faktor risiko kejadian asfiksia pada bayi baru lahir di RSUD Syekh Yusuf Gowa dan RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo Makassar tahun 2013. Jurnal Kesehatan, VII(1), 277–287.

Tasew, H., Zemicheal, M., Teklay, G., Mariye, T., & Ayele, E. (2018). Risk factors of birth asphyxia among newborns in public hospitals of Central Zone, Tigray, Ethiopia 2018. BMC Research Notes, 11(1), 1–7. https://doi.org/10.1186/s13104-018-3611-3

Uleanya, N. D., Aniwada, E. C., Ekwochi, U., & Uleanya, N. D. (2019). Short term outcome and predictors of survival among birth asphyxiated babies at a tertiary academic hospital in Enugu , South East , Nigeria. African Health Sciences, 19(1), 1554–1562.

Wati, E. E., & Nasrawati. (2017). Hubungan berat bayi lahir rendah (BBLR) dengan kejadian asfiksia neonatorum di Rumah Sakit Umum Dewi Sartika Provinsi Sulawesi Tenggara tahun 2016. Prosiding Seminar Nasional Publikasi Hasil-Hasil Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat, (September), 261–265. Semarang: Universitas Muhammadiyah.

Wiadnyana, I. B., Bikin Suryawan, I. W., & Sucipta, A. . M. (2018). Hubungan antara bayi berat lahir rendah dengan asfiksia neonatarum di RSUD Wangaya Kota Denpasar. Intisari Sains Medis, 9(2), 95–99. https://doi.org/10.15562/ism.v9i2.167

Widiani, N. N. A., Kurniati, D. P. Y., & Windiani, I. G. A. T. (2016). Faktor risiko ibu dan bayi terhadap kejadian asfiksia neonatorum di Bali: Penelitian case control. Public Health and Preventive Medicine Archive, 4(2), 95. https://doi.org/10.15562/phpma.v4i2.64

Wosenu, L., Worku, A. G., Teshome, D. F., & Gelagay, A. A. (2018). Determinants of birth asphyxia among live birth newborns in University of Gondar referral hospital, northwest Ethiopia: A case-control study. PLoS ONE, 13(9), 1–12. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0203763

Downloads

Published

2020-05-31

How to Cite

Lestari, S., Astuti, D. D., & Ramadhani, F. M. (2020). Analisis Faktor Fetus dan Tali Pusat terhadap Risiko Asphyxia Perinatal di Surakarta. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 3(1), 16–20. https://doi.org/10.32584/jika.v3i1.521

Issue

Section

Articles