STUDI KASUS: PERAWATAN BAYI HIPERBILIRUBINEMIA DALAM MENCEGAH KOMPLIKASI KERNIKTERUS

Authors

  • Feni Amelia Puspitasari Akademi Keperawatan Polri

DOI:

https://doi.org/10.32584/jika.v5i2.1318

Keywords:

Perawatan, Bayi baru lahir, Hiperbilirubinemia, Kernikterus, Nursing care, Neonatal, Hyperbilirubinemia, Kernicterus

Abstract

Hiperbilirubinemia bayi baru lahir terjadi jika kadar bilirubin serum total >5 mg/dL. Peningkatankadar bilirubin serum total yang sangat tinggi dapat menimbulkan komplikasi kernikterus. Tujuanpenelitian adalah menganalisis asuhan keperawatan bayi baru lahir dengan hiperbilirubinemia dalammencegah terjadinya komplikasi kernikterus. Desain penelitian yaitu deskriptif kualitatif denganmetode studi kasus. Partisipan adalah lima bayi baru lahir cukup bulan dengan hiperbilirubinemiadan lama pemberian asuhan keperawatan selama tiga hari. Hasil penelitian ini menunjukkan terjadipeningkatan kadar bilirubin total serum antara 13,74-21,20 mg/dL dan tidak adanya gejalakernikterus. Diagnosis keperawatan yang muncul yaitu ikterik neonatus berhubungan denganpenurunan berat badan abnormal dan umur kurang dari 7 hari, defisit nutrisi berhubungan denganpeningkatan kebutuhan metabolisme, hipertermia berhubungan dengan peningkatan lajumetabolisme, dan hipovolemia berhubungan dengan intake cairan tidak adekuat. Prioritas diagnosiskeperawatan yaitu pada masalah ikterik neonatus dengan pelaksanaan tindakan utama yangdilakukan yaitu memberikan perawatan fototerapi (single dan double fototerapi), pemantauanpemberian asupan cairan (ASI/ susu formula), mengidentifikasi derajat ikterik, memantau beratbadan, dan memonitor kadar bilirubin total serum. Evaluasi keperawatan yaitu rata-rata penurunankadar bilirubin total sebesar 4,95 mg/dL dan tidak ada komplikasi kernikterus. Kesimpulan penelitianyaitu pemberian asuhan keperawatan pada masalah ikterik neonatus dengan benar dapat mencegahkomplikasi kernikterus. Rekomendasi dari penelitian ini yaitu diharapkan perawat mampu mengenaligejala komplikasi kernikterus (ensefalopati bilirubin akut dan kronis).

References

Althomali, R., Aloqayli, R., Alyafi, B., Nono, A., Alkhalaf, S., Aljomailan, A., ALHarbi, H., Alqahtani, A., Alherz, H., & Aldebani, M. (2018). Neonatal jaundice causes and management. International Journal Of Community Medicine And Public Health, 5(11), 4992. https://doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20184604

ARWA A. Al-HARAZI, M.D., N. H. A.-J. P. D. ., & AHLAM A. SOWILEH, M.Sc., A. F. A.-E. M. D. . (2019). Risk Factors of Pathological Unconjugated Hyperbilirubinemia among Yemeni Newborn. The Medical Journal of Cairo University, 87(12), 4329–4335. https://doi.org/10.21608/mjcu.2019.77439

Boskabadi, H., Sezavar, M., & Zakerihamidi, M. (2020). Evaluation of neonatal jaundice based on the severity of hyperbilirubinemia. Journal of Clinical Neonatology, 9(1), 46. https://doi.org/10.4103/jcn.jcn_81_19

Firdaus, F., Hasina, S. N., Windarti, Y., & Wulandari, D. D. (2021). Breast Milk Management in the Efforts to Reduce Bilirubin Levels in Neonatal Jaundice. Open Access Macedonian Journal of Medical Sciences, 9(G), 300–305. https://doi.org/10.3889/oamjms.2021.7776

Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2013). Indikasi terapi sinar pada bayi menyusui yang kuning. Diambil dari http://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/indikasi-terapi-sinar-pada-bayi-menyusui-yang-kuning

Iswanti, T., Dewi, N. R., Nurhayati, S., Dharma, A. K., & Metro, W. (2021). Penerapan Pendidikan Kesehatan Terhadap Ibu Post Partum Tentang Hiperbilirubin Pada Bayi Baru Lahir. Jurnal Cendikia Muda, 1(3), 313–318. http://jurnal.akperdharmawacana.ac.id/index.php/JWC/article/view/218

James, S. R., Nelson, K., S. & Ashwill, J. W. (2013). Nursing care of children: Principles and practice. St. Louis: Elsevier Saunders.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2015). Buku bagan manajemen terpadu balita sakit (MTBS). Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Kementerian Kesehatan RI. (2016). Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Maisels, M. J. (2015). Managing the jaundiced newborn: A persistent challenge. Cmaj, 187(5), 335–343. https://doi.org/10.1503/cmaj.122117

Mulyati, Iswati, N., & Wirastri, U. (2019). Analisis Asuhan Keperawatan pada Pasien Neonatus dengan Hiperbilirubinemia di RSUD PROF. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. University Research Colloqium, 203–212.

Parvez, Y., & Mathew, A. G. (2014). Hyperleukocytosis in Newborn: A Diagnosis of Concern. Indian Journal of Hematology and Blood Transfusion, 30(Sept), 131–132. https://doi.org/10.1007/s12288-013-0286-8

Rani, S., & Rahman, J. (2020). Patient and Family Centered Care: Practices in Pediatrics. International Journal of Nursing Education, 12(4), 43–47. https://doi.org/10.37506/ijone.v12i4.11215

Rohsiswatmo, R., & Amandito, R. (2018). Risk Fx, Kesimpulan, Talak. Sari Pediatri, 20(2), 115.

Romagnoli, C., Barone, G., Pratesi, S., Raimondi, F., Capasso, L., Zecca, E., & Dani, C. (2014). Italian guidelines for management and treatment of hyperbilirubinaemia of newborn infants ≥ 35 weeks’ gestational age. Italian Journal of Pediatrics, 40(1), 1–8. https://doi.org/10.1186/1824-7288-40-11

S. Saeed, R., K. Ali, Z., & M. Al-Hafidh, N. (2013). Double-surface intensive phototherapy versus single-surface conventional phototherapy in treatment of neonatal hyperbilirubinemia. Annals of the College of Medicine, Mosul, 39(1), 25–31. https://doi.org/10.33899/mmed.2013.75912

Sánchez-Redondo Sánchez-Gabriel, M. D., Leante Castellanos, J. L., Benavente Fernández, I., Pérez Muñuzuri, A., Rite Gracia, S., Ruiz Campillo, C. W., Sanz López, E., & Sánchez Luna, M. (2017). Guidelines for prevention, detection and management of hyperbilirubinaemia in newborns of 35 or more weeks of gestation. Anales de Pediatria, 87(5), 294.e1–e294.e8. https://doi.org/10.1016/j.anpedi.2017.03.006

Slusher, T., Vaucher, Y., Zamora, T., & Curtis, B. (2012). Feeding and Fluids in the Premature and Sick Newborn in the Low-Middle Income Countries. Contemporary Pediatrics, March. https://doi.org/10.5772/34879

Tim Pokja PPNI. (2017). Standar diagnostik keperawatan Indonesia: Definisi dan indikator diagnostik (Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja PPNI. (2018). Standar intervensi keperawatan Indonesia: Definisi dan tindakan keperawatan (Edisi 1 ). Jakarta: DPP PPNI.

Tim Pokja PPNI. (2019). Standar luaran keperawatan Indonesia: Definisi dan kriteria hasil keperawatan (Edisi 1). Jakarta: DPP PPNI.

Wu, Y. W., Kuzniewicz, M. W., Wickremasinghe, A. C., Walsh, E. M., Wi, S., McCulloch, C. E., & Newman, T. B. (2015). Risk for cerebral palsy in infants with total serum bilirubin levels at or above the exchange transfusion threshold a population-based study. JAMA Pediatrics, 169(3), 239–246. https://doi.org/10.1001/jamapediatrics.2014.3036

Yang, W. C., Zhao, L. L., Li, Y. C., Chen, C. H., Chang, Y. J., Fu, Y. C., & Wu, H. P. (2013). Bodyweight loss in predicting neonatal hyperbilirubinemia 72 hours after birth in term newborn infants. BMC Pediatrics, 13(1), 1. https://doi.org/10.1186/1471-2431-13-145

Published

2022-11-29

How to Cite

Amelia Puspitasari, F. (2022). STUDI KASUS: PERAWATAN BAYI HIPERBILIRUBINEMIA DALAM MENCEGAH KOMPLIKASI KERNIKTERUS. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 5(2), 32–46. https://doi.org/10.32584/jika.v5i2.1318